Jumat, 03 Agustus 2012

Parkit sejarah

Selain sebagai burung hias, parkit juga bisa dimaster agar bersuara macam-macam dan juga bisa dijadikan sebagai burung pemaster. Harganya pun mulai merangkak ke kisaran Rp. 125.000/pasang di tingkat eceran.
Banyak orang pernah sukses mendapatkan tambahan uang belanja keluarga dari menangkarkan parkit. Salah satu contohnya adalah Pak Harto dan Bu Tien, ketika masih tinggal di Solo. (Lihat artikel:  Sejarah dan cara beternak parkit)
Dari Australia
Seperti ditulis Ir. Wahyu Widodo dalam buku Parkit, burung yang bisa kita jumpai di pasar-pasar burung sekarang ini sesungguhnya merupakan hasil penjinakan jenis parkit liar di Australia. Proses penjinakannya sudah lama terjadi. Ketika Kapten Cook mendarat pertama kali di benua Australia, jenis burung ini mulai digambarkan secara ilmiah.
Pada tahun 1794, Shaw, penulis Zoologi of New Holland, memberi nama parkit dengan sebutan Melopsittacus undulatus. Melopsittacus berasal dari kata melos (Yunani) yang berarti nyanyian dan psittacus yang merupakan sebutan bagi kerabat betet, sedangkan undulatus (Latin) berarti bercorak gelombang. Corak bergelombang ini mungkin berkaitan dengan warna bulu parkit yang bermacam-macam.
Pada tahun 1831, museum Linne-Society di London memamerkan pajangan parkit yang sudah mati, tetapi seakan masih hidup di salah satu ruangannya. Keadaan ini mengundang perhatian berbagai kalangan, terutama para ahli di bidang perburungan. Salah satu ahli itu adalah John Gould. Orang inilah yang pertama kali—tahun 1840 – membawa parkit ke Inggris. Ini merupakan sebuah prestasi yang patut dihargai, terutama dalam rangka memikirkan bagaimana perjalanan secara perlahan-lahan burung parkit dari Australia ke Eropa pada waktu itu.
Di kebun binatang Antwerpens, Belgia, perkembangan burung-burung kelompok paruh bengkok kecil secara sukses dimulai tahun 1850. Negara-negara di Eropa lainnya juga mengimpor burung parkit yang baru ditangkap dalam jumlah besar. Burung-burung itu lalu diketahui berkembang biak di mana-mana. Di Jerman pertama kali pada tahun 1855 dan itu merupakan hasil pesanan sepasang dari London. Kini di Inggris telah bcrbiak berjuta-juta dan parkit masih diimpikan dengan antusias olch para pencintanya.
Perkembangan parkit yang pcsat itu disertai pula dengan munculnya beraneka ragam warna bulu. Pada tahun 1872 pertama kali warna kuning dihasilkan di Belgia dan warna yang sama terjadi di Jerman tahun 1875.
Parkit dengan warna biru murni muncul pertama kali pada tahun 1878. Tahun 1917 muncul warna putih untuk pertama kalinya dan tahun 1940 lahir bcraneka warna.
Karena penyebaran parkit menjadi sangat luas, burung ini lalu mendapat berrmacam-macam sebutan. Di Belanda orang menyebutnya undulated grass parkeet. Orang Perancis scring mcmanggil dengan nama perche ondule dan bangsa Jerman monggunakan istilah wellensittich.
Parkit, kerabat burung paruh bengkok
Anggota kelompok burung berparuh bengkok terbagi atas 6 anak suku, 82 marga, dan 316 jenis. Di antara kelompok burung-burung berparuh bengkok, parkit termasuk yang sangat populer karena bulunya yang berwarna-warni dan sifatnya yang mudah beradaptasi dengan alam lingkungan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar