Selain sebagai burung hias, parkit juga
bisa dimaster agar bersuara macam-macam dan juga bisa dijadikan sebagai
burung pemaster. Harganya pun mulai merangkak ke kisaran Rp. 125.000/pasang di tingkat eceran.
Banyak orang pernah sukses mendapatkan
tambahan uang belanja keluarga dari menangkarkan parkit. Salah satu
contohnya adalah Pak Harto dan Bu Tien, ketika masih tinggal di Solo.
(Lihat artikel: Sejarah dan cara beternak parkit)
Dari Australia
Seperti ditulis Ir. Wahyu Widodo dalam buku Parkit, burung
yang bisa kita jumpai di pasar-pasar burung sekarang ini sesungguhnya
merupakan hasil penjinakan jenis parkit liar di Australia. Proses
penjinakannya sudah lama terjadi. Ketika Kapten Cook mendarat pertama
kali di benua Australia, jenis burung ini mulai digambarkan secara
ilmiah.
Pada tahun 1794, Shaw, penulis Zoologi of New Holland, memberi nama parkit dengan sebutan Melopsittacus undulatus. Melopsittacus berasal dari kata melos (Yunani) yang berarti nyanyian dan psittacus yang merupakan sebutan bagi kerabat betet, sedangkan undulatus (Latin) berarti bercorak gelombang. Corak bergelombang ini mungkin berkaitan dengan warna bulu parkit yang bermacam-macam.
Pada tahun 1831, museum Linne-Society di
London memamerkan pajangan parkit yang sudah mati, tetapi seakan masih
hidup di salah satu ruangannya. Keadaan ini mengundang perhatian
berbagai kalangan, terutama para ahli di bidang perburungan. Salah satu
ahli itu adalah John Gould. Orang inilah yang pertama kali—tahun 1840 –
membawa parkit ke Inggris. Ini merupakan sebuah prestasi yang patut
dihargai, terutama dalam rangka memikirkan bagaimana perjalanan secara
perlahan-lahan burung parkit dari Australia ke Eropa pada waktu itu.
Di kebun binatang Antwerpens, Belgia,
perkembangan burung-burung kelompok paruh bengkok kecil secara sukses
dimulai tahun 1850. Negara-negara di Eropa lainnya juga mengimpor burung
parkit yang baru ditangkap dalam jumlah besar. Burung-burung itu lalu
diketahui berkembang biak di mana-mana. Di Jerman pertama kali pada
tahun 1855 dan itu merupakan hasil pesanan sepasang dari London. Kini di
Inggris telah bcrbiak berjuta-juta dan parkit masih diimpikan dengan
antusias olch para pencintanya.
Perkembangan parkit yang pcsat itu
disertai pula dengan munculnya beraneka ragam warna bulu. Pada tahun
1872 pertama kali warna kuning dihasilkan di Belgia dan warna yang sama
terjadi di Jerman tahun 1875.
Parkit dengan warna biru murni muncul
pertama kali pada tahun 1878. Tahun 1917 muncul warna putih untuk
pertama kalinya dan tahun 1940 lahir bcraneka warna.
Karena penyebaran parkit menjadi sangat luas, burung ini lalu mendapat berrmacam-macam sebutan. Di Belanda orang menyebutnya undulated grass parkeet. Orang Perancis scring mcmanggil dengan nama perche ondule dan bangsa Jerman monggunakan istilah wellensittich.
Parkit, kerabat burung paruh bengkok
Anggota kelompok burung berparuh bengkok
terbagi atas 6 anak suku, 82 marga, dan 316 jenis. Di antara kelompok
burung-burung berparuh bengkok, parkit termasuk yang sangat populer
karena bulunya yang berwarna-warni dan sifatnya yang mudah beradaptasi
dengan alam lingkungan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar